Thursday, July 14, 2011

Masa tua


Masa tua merupakan masa sekitar masa hidup manusia. Orang tua memiliki kemampuan regeneratif yang terbatas dan lebih mudah terserang penyakit. Untuk biologi penuaan lihat senescence.
Di dunia Barat seseorang dianggap tua ketika mereka mencapai umur 60-65 tahun. Beberapa pemerintah menawarkan pensiun masa tua, dan rencana pensiun.
Masa pensiun adalah masa di mana akhir kerja seseorang.
Dalam abad ke-20 dan abad ke-21, peningkatan dalam gizi dan perawatan kesehatan telah memperpanjang harapan hidup.

Masa Dewasa


Setelah mengalami masa kanak-kanak dan remaja yang panjang, seorang individu akan mengalami masa dimana ia telah menyelesaikan pertumbuhannya dan mengharuskan dirinya untuk berkecimpung dengan masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, masa dewasa adalah waktu yang paling lama dalam rentang hidup yang ditandai dengan pembagiannya menjadi 3 fase yaitu; masa dewasa dini, masa dewasa madya, dan masa dewasa lanjut (usia lanjut).
Masa dewasa dini biasanya dimulai sejak usia 18 tahun sampai dengan kira-kira usia 40 tahun dan biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi. Pada masa ini, individu akan mengalami perubahan fisik dan psikologis tertentu bersamaan dengan masalah-masalah penyesuaian diri dan harapan-harapan terhadap perubahan tersebut.

B. CIRI-CIRI MASA DEWASA DINI
Masa dewasa dini adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Pada masa ini, seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya memerankan peran ganda seperti peran sebagai suami/isteri dan peran dalam dunia kerja (berkarir).
Masa dewasa dini dikatakan sebagai masa sulit bagi individu karena pada masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap orang tua dan berusaha untuk bias mandiri. Di bawah ini ada 10 ciri-ciri masa dewasa dini yaitu;
1) Masa Pengaturan (settle down)
Pada masa ini seseorang akan “mencoba-coba” sebelum ia menentukan mana yang sesuai, cocok, dan memberi kepuasan permanen. Ketika ia sudah menemukan pola hidup yang diyakini dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, ia akan mengembangkan pola-pola prilaku, sikap, dan nilai-nilai yang cenderung akan menjadi kekhasannya selama sisa hidupnya.
2) Masa Usia Produktif
Dinamakan sebagai masa produktif karena pada rentang usia ini adalah masa-masa yang cocok untuk menentukan pasangan hidup, menikah, dan berproduksi/menghasilkan anak. Pada masa ini organ reproduksi sangat produktif dalam menghasilkan individu baru (anak).
3) Masa Bermasalah
Masa dewasa dini dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah. Hal ini dikarenakan seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan peran barunya (perkawinan VS pekerjaan). Jika ia tidak bias mengatasinya maka akan menimbulkan masalah. Ada 3 faktor yang membuat masa ini begitu rumit yaitu; Pertama, individu tersebut kurang siap dalam menghadapi babak baru bagi dirinya dan tidak bisa menyesuaikan dengan babak/peran baru tersebut. Kedua, karena kurang persiapan maka ia kaget dengan 2 peran/lebih yang harus diembannya secara serempak. Ketiga, ia tidak memperoleh bantuan dari orang tua atau siapapun dalam menyelesaikan masalah.
4) Masa Ketegangan Emosional
Ketika seseorang berumur duapuluhan (sebelum 30-an), kondisi emosionalnya tidak terkendali. Ia cenderung labil, resah, dan mudah memberontak. Pada masa ini juga emosi seseorang sangat bergelora dan mudah tegang. Ia juga khawatir dengan status dalam pekerjaan yang belum tinggi dan posisinya yang baru sebagai orang tua. Maka kebanyakan akan tidak terkendali dan berakhir pada stress bahkan bunuh diri. Namun, ketika sudah berumur 30-an, seseorang akan cenderung stabil dan tenang dalam emosi.
5) Masa Keterasingan Sosial
Masa dewasa dini adalah masa dimana seseorang mengalami “krisis isolas”, ia terisolasi atau terasingkan dari kelompok sosial. Kegiatan social dibatasi karena berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga. Hubungan dengan teman-teman sebaya juga menjadi renggang. Keterasingan diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat untuk maju dalam berkarir.
6) Masa Komitmen
Pada masa ini juga setiap individu mulai sadar akan pentingnya sebuah komitmen. Ia mulai membentuk pola hidup, tanggungjawab, dan komitmen baru.
7) Masa Ketergantungan
Pada awal masa dewasa dini sampai akhir usia 20-an, seseorang masih punya ketergantungan pada orang tua atau organisasi/instnasi yang mengikatnya.
8) Masa Perubahan Nilai
Nilai yang dimiliki seseorang ketika ia berada pada masa dewasa dini berubah karena pengalaman dan hubungan sosialnya semakin meluas. Nilai sudah mulai dipandang dengan kaca mata orang dewasa. Nilai-nilai yang berubah ini dapat meningkatkan kesadaran positif. Alasan kenapa seseorang berubah nilia-nilainya dalam kehidupan karena agar dapat diterima oleh kelompoknya yaitu dengan cara mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati. Pada masa ini juga seseorang akan lebih menerima/berpedoman pada nilai konvensional dalam hal keyakinan. Egosentrisme akan berubah menjadi social ketika ia sudah menikah.
9) Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru
Ketika seseorang sudah mencapai masa dewasa berarti ia harus lebih bertanggungjawab karena pada masa ini ia sudah mempunyai peran ganda.(peran sebagai orang tua dan sebagai pekerja.
10) Masa Kreatif
Dinamakan sebagai masa kreatif karena pada masa ini seseorang bebas untuk berbuat apa yang diinginkan. Namun kreatifitas tergantung pada minat, potensi, dan kesempatan.

C. TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA DINI
Pada masa dewasa dini, banyak sekali harapan-harapan yang ditujukan masyakat pada mereka yang memang berada pada masa ini. Banyak sekali tugas-tugas yang harus dikembangkan, dan tingkat penguasaan tugas-tugas ini akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan mereka ketika sudah berusia setengah baya.
Tugas perkembangan masa dewasa dini meliputi:
1. Pekerjaan
Seorang individu diharapkan sudah mendapatkan suatu pekerjaan yang layak ketika ia berada pada masa dewasa dini sehingga ia bisa dianggap mampu dan mempunyai peran atau posisi dalam masyarakat.
2. Pengakuan Sosial
Masa ini adalah masa dimana seseorang ingin mendapatkan legalitas dan pengakuan dari masyarakat/kelompok sekitarnya. Ia menerima tanggungjawab sebagai warga Negara dan akan bergabung dengan komunitas social yang cocok dengannya.
3. Keluarga
Pada masa ini seseorang mulai mencari dan memilih pasangan hidup yang cocok, lalu menikah, mempunyai anak, kemudian membina rumah tangga. Ia mempunyai peran baru yaitu sebagai orang tua.

D. PERUBAHAN MINAT PADA MASA DEWASA DINI
Seiring dengan bertambahnya tugas dan tanggungjawab yang harus diemban seseorang ketika ia sudah menginjak masa dewasa dini, seseorang akan mengalami pergeseran bahkan pengurangan bobot minat/keinginan terhadap sesuatu. Hal ini disebabkan karena minat yang sudah ada pada dirinya sejak masa kanak-kanak atau remaja terkadang sudah tidak sesuai lagi dengan perannya sebagai orang dewasa selain itu juga bisa disebabkan oleh minat yang tidak lagi memberi kepuasan seperti semula.
Masa dewasa dini tidak selalu menghilangkan minat seseorang tetapi juga dapat membuat bobot pada minat yang dimiliki seseorang bergeser. Ketika usia bertambah, orang biasanya tidak memperoleh minat baru kecuali bila ia mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan minat itu.
Ada 3 jenis minat yang dapat dianggap sebagai cirri orang dewasa, antara lain:
v Minat Pribadi; meliputi penampilan, pakaian & perhiasan, status, symbol kedewasaan, uang dan agama.
Ketika sudah dewasa banyak terjadi perubahan penampilan yang dialami seseorang seiring dengan perubahan fisiknya. Ia mulai bisa memanfaatkan penampilan tersebut dan berusaha untuk memperbaiki penampilan. Hal ini dikarenakan kesadaran bahwa penampilan yang menarik adalah potensi besar dalam meningkatkan pergaulan. Minat untuk meningkatkan penampilan mulai berkurang menjelang umur 30-an ketika ketegangan dalam pekerjaan dan rumah tangga terasa kuat.
Walaupun usia semakin bertambah namun minat terhadap pakaian dan perhiasan juga ikut bertambah. Hal ini berhubungan dengan prestise dan nilai seseorang dalam pergaulan.
Status adalah tanda-tanda tertentu yang membedakan seseorang dengan orang lain. Symbol status dapat berupa mobil, rumah dan harta benda laiinya yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya status seseorang dan dipandang sebagai bukti keberhasilan ekonomi. Orang dewasa dini biasanya berusaha menaikkan statusnya dengan cara memiliki simbol-simbol status seperti yang diterangkan di atas.
Orang-orang dewasa beranggapan bahwa uang dapat memenuhi kebutuhan hidup saat ini. Maka ia akan berusaha untuk memiliki banyak uang.
v Minat Rekreasional;
Pada masa remaja bahkan kanak-kanak, orang berekreasi hanya sekedar ikut-ikutan atau diajak orang lain/keluarga dan hanya berfungsi untuk bermain. Namun pada masa dewasa apalagi jika sudah menjadi orang tua, orientasi dari rekreasi tersebut adalah untuk menghilangkan kepenatan setelah lama bekerja.
Rekreasi bisa berupa berbincang-bincang, bertamasya, berolahraga, hiburan, atau sekedar menyalurkan hobi.
v Minat Sosial
Seperti telah dijelaskan di awal bahwa masa dewasa dini adalah masa keterasingan sosial dimana seseorang (suami/isteri) akan merasa sepi karena mereka kehilangan masa pergaulan yang menyenangkan ketika remaja. Umumnya pergaulan dan kegiatan mereka lebih terpusat pada keluarga. Peran anggota keluarga menggantikan peran teman. Mereka harus bisa mencari penyelesaiannya dan berupaya untuk menjalin tali persahabatan baru dengan lingkungan barunya.
Namun pada akhir tigapuluhan atau pertengahan empatpuluhan, mereka sudah mempunyai banyak teman karean umumnya minat social mereka sudah berkembang dan stabil.
Pada masa dewasa, minat pribadi akan semakin berkurang dan minat sosial akan semakin bertambah.



E. MOBILITAS SOSIAL PADA MASA DEWASA DINI
Ada dua macam mobilitas yang berperan penting pada masa dewasa dini yaitu mobilitas geografis dan mobilitas sosial.
Mobilitas geografis berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan alas an pekerjaan. Mobilitas sosial berarti berpindah dari satu kelompok social ke kelompok sosial lain baik pada tingkat yang sama, yang lebih tinggi, atau lebih rendah. Umumnya, orang muda ingin berpindah ke mobilitas sosial yang lebih tinggi maka ia akan berusaha meningkatkan tangga social tersebut dengan meningkatkan popularitas dan berperan dalam kepemimpinan, meningkatkan pendidikan, lulus perguruan tinggi bergengsi, dan berperan serta aktif dalam kegiatan masyrakat golongan atas. Daya tarik fisik adalah modal utama perempuan dalam meningkatkan mobilitas sosial sedangkan laki-laki adalah pendidikan tinggi untuk mencapai mobilitas sosial yang tinggi pula.
F. PENYESUAIAN PERAN SEKS PADA MASA DEWASA DINI
Penyesuain peran seks pada masa dewasa dini sangatlah sulit. Ketika masa remaja, laki-laki dan perempuan menyadari akan peran peraturan dan peran seks yang direstui oleh masyarakat, tetapi ketika mereka telah dewasa, biasanya peraturan dan peran seks tersebut tidak bisa diterima sepenuhnya.
Pada konsep tradisional, peran seks lebih dominant untuk kaum pria. Ketika sudah menikah biasanya laki-laki menduduki posisi yang paling tinggi dan berwenang dalam mengambil keputusan. Sedangkan perempuan tidak diharapkan bekerja di luat rumah tetapi hanya mengurus anak-anak di dalam rumah.
Berbeda dengan konsep egalitarian yang menjunjung tinggi persamaan derajat antara pria dan wanita. Setiap laki-laki atau perempuan, suami-isteri mempunyai porsi yang sama dan mempunyai kesempatan yang sama dalam mengaktualisasikan potensinya.
Konsep persamaan hak ini dapat diterima oleh semua kelompok sosialtermasuk kelompok tradisional.



G. BAHAYA PERSONAL DAN SOSIAL PADA MASA DEWASA DINI
Seseorang terlihat belum matang pada usia dini diakibatkan oleh kegagalannya dalam menguasai beberapa atau sebagian besar dari tugas perkembangan yang penting pada masa dewasa dini.
Kegagalan dalam menguasai tugas perkembangan masa dewasa dini dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial seseorang. Mereka akan selalu merasa kecewa dan tidak puas dengan apa yang dimiliki dibandingkan dengan orang dewasa seusianya. Beberapa bahaya personal dan sosial pada masa dewasa dini diantaranya;
ü Bahaya Fisik
Bahaya fisik yang paling penting dan paling umum dalam masa dewasa dini adalah bentuk fisik dan penampilan yang kurang menarik yang mempersulit penyesuaian diri pribadi dengan kehidupan sosial.
ü Bahaya Sosial dan Bahaya Peran Seks
Mendapatkan suatu kelompok sosial tempat mengidentifikasi diri khususnya dalam mobilitas sosial dan penerimaan peran seks tradisional merupakan hambatan kejiwaan yang harus ditanggulangi setiap orang dalam kehidupan pribadi dan sosial mereka.

H. KESIMPULAN
Masa dewasa dini adalah masa terpanjang setelah masa kanak-kanak dan masa remaja. Masa ini adalah masa dimana seseorang harus melepaskan ketergantungannya dari orang tua dan mulai belajar madiri karena ia sudah mempunyai peran dan tugas-tugasnya yang baru.
Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa dini jika tidak dioptimalkan dengan baik akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri di masa yang akan datang. Perubahan minat, mobilitas sosial, dan penyesuaian peran seks pada masa ini juga sangat berpengaruh bagi tiap individu.
Bahaya personal dan sosial sering diakibatkan oleh ketidak matangan seseorang pada masa ini yang ditandai dengan kegagalannya dalam menjalankan tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa dini.
REFERENSI:
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga. 1980.

Perubahan pada remaja putra


Kondisi fisik remaja akan berubah secara cepat dan dratis antara usia 11 dan 16 tahun. Diperlukan waktu beberapa saat untuk dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut. Seluruh ukuran badan berubah, pada anak perempuan perkembangan pinggang menjadi kecil, pinggul membesar, sedangkan pada anak lali-laki bahu melebar, Ukuran muka juga berubah, terutama pada anak laki-laki. Hidung dan rahang menjadi lebih menonjol dan kening menjadi lebih tinggi. Pada tahap ini remaja tidak merasa seperti orang dewasa, atau belum siap tampil seperti orang dewasa, Akibat perkembangan bervariasi luas. Timbul kecemasan karena perubahan yang dialami tidak seperti yang diharapkan, atau tidak seperti teman-temannya.
Semua perubahan ini disebabkan oleh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipophise (khusus pada laki-laki adalah akibat hormon yang dihasilkan oleh testis dan anak perempuan hormon yang dihasilkan oleh ovarium) yang akan mempengaruhi tidak hanya pertumbuhan, tapi juga suasana alam perasaan (mood) Mungkin perlu dicatat bahwa pada satu tahun pertumbuhan akan bertambah 7 cm, sedangkan pada tahun berikutnya hanya sedikit, atau pada suatu saat kulitnya licin dan bagus, sedangkan pada bulan berikutnya menjadi penuh jerawat. Perubahan ini mungkin tidak terduga sebelumnya dan membuat kecewa, namun hal ini normal terjadi pada usia remaja. Pada usia yang lebih tua, perubahan akan berkurang dan tidak lagi drastis.
Pertumbuhan Rambut Dan Bau Badan
Pertumbuhan rambut badan pada anak laki-laki dan perempuan sangat bervariasi. Selama masa remaja kelenjar keringat sekitar ketiak dan kemaluan mulai bekerja. Kelenjar ini disebut kelenjar apokrin, dan akan menghasilkan keringat tidak saja pada waktu panas, tapi juga pada cemas atau sedang terangsang. Keringat ini pada awalnya mungkin tidak berbau, tapi bila dibiarkan, hari berikutnya akan tercium tidak enak. Oleh karena itu perlu mencuci ketiak dan kemaluan setiap hari, mungkin pula memerlukan deodoran untuk ketiak. Jangan sekali-kali menggunakan deodoran di daerah kemaluan karena kulit disitu sangat sensitif. Dengan sering mencucinya sudah cukup mengatasi.
Perkembangan pada Anak laki-laki
* Ukuran penis
Penis terdiri dari jaringan ikat khusus yang berongga, dan ketika terisi oleh darah, penis mejadi keras dan kaku dan terjadilah ereksi. Bila dibandingkan dengan teman dan ternyata lebih kecil , tidak perlu cemas. Walaupun ukuran penis bervariasi, namun pada saat tampak hampir sama karena penis yang kecil akan mengalami pembesaran yang lebih banyak.
* Ereksi yang memalukan
Banyak hal yang dapat menyebabkan remaja laki-laki mengalami ereksi. Hal ini membuat mereka merasa tidak nyaman dan malu. Cara paling mudah untuk mengatasinya adalah mengalihkan pikiran kepada hal lain.
* Ereksi di pagi hari
Ereksi ketika bangun tidur pagi hari sering dialami. Hal ini disebabkan karena ereksi terjadi secara otomatis yang dipengaruhi oleh penuhnya kandung kencing, biasanya terjadi menjelang bangun tidur.
* Mimpi basah
Kadang-kadang eraksi pada saat tidur disertai ejakulasi. Hal ini juga terjadi secara otomatis saat bermimpi.
* Perubahan Suara
Suara akan menjadi besar dan pecah, karena tenggorokan bertumbuh menjadi besar, sebagaimana organ
tubuh lainnya Pada anak lali-laki pertumbuhan tersebut jauh lebih pesat dari pada anak perempuan. Karena pembesaran tenggorokan yang pesat ini pulalah yang akan menyebabkan tumbuhnya jakun pada anak lakilaki. Suara mungkin akan menjadi berat secara bertahap. Pada saat ini remaja sering merasa malu, karena tibatiba menghasilkan suara yang pecah ketika berbicara. Kadang-kadang perubahan suara ini terjadi secara
mendadak.
* Perkembangan Payudara
Pada masa pubertas seringkali terjadi pertumbuhan payudara, yang terlihat membesar, Biasanya pembesaran ini akan menghilang selama 18 bulan, karena hormon didalam tubuh sudah mantap.

Perubahan pada remaja putri


Masa awal pubertas bervariasi antara anak yang satu dengan yang lainnya, pada anak perempuan dimulai di usia 8-14 tahun dan pada anak laki-laki dimulai antara usia 12-16 tahun. Pada masa ini, pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat.
Pubertas muncul karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seksual, sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh pun mengalami perubahan.
Menurut dr.Aditya Suryansyah, Sp.A, penulis buku Panik Saat Puber? Say No, masa awal pubertas dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti etnis, keadaan sosial, aktivitas, gizi dan juga ada tidaknya penyakit yang diderita.
"Anak-anak yang hidup di perkotaan biasanya puber lebih cepat dibanding yang tinggal di pedesaan. Faktor gizi dan aktivitas anak juga berpengaruh, misalnya anak yang aktivitas fisiknya tinggi seperti para atlet biasanya pubertasnya agak terlambat," katanya.
Pada anak perempuan, awal pubertas diawali dengan perubahan pada payudara yang terlihat mulai membesar dengan aerola yang melebar. Remaja putri yang mulai puber biasanya tampak lebih besar secara fisik dibanding anak lain yang sebaya.
Dua tahun setelah dimulainya proses perubahan pada payudara, anak akan mengalami menstruasi. "Menstruasi pada anak perempuan bukan awal pubertas, tapi akhir dari pubertas. Setelah mens organ reproduksi anak sudah bisa berfungsi yang berarti anak sudah bisa hamil meski secara psikologis belum siap," kata dr.Adit.
Sementara itu pada anak laki-laki, pubertas diawali dengan pembesaran testis, pertumbuhan penis, tumbuhnya rambut pubis serta perubahan suara. Mimpi basah pada anak laki-laki biasanya terjadi dua tahun setelah proses pubertas.
Selama masa pubertas, tubuh sangat giat menghasilkan hormon pertumbuhan. Kegiatan hormon ini menghasilkan minyak yang menutupi pori-pori dan bercampur dengan bakteri yang kemudian menyebabkan jerawat. Keadaan ini bisa berlangsung beberapa tahun selama masa remaja.
Walaupun pubertas adalah proses yang alamiah, tapi tidak semua remaja dan orangtua siap menghadapi fase ini. "Banyak yang merasa panik karena tidak mengerti dengan perubahan yang dialaminya, di lain pihak anak juga bingung harus mengadu kepada siapa karena malu bertanya pada orangtuanya," katanya.
Karenan kurang lancarnya komunikasi antara anak dan orangtua, kebanyakan remaja mencari informasi dari teman sebanyanya. Padahal, informasi tersebut seringkali keliru. Louisa Maspaitella, M.Psi, psikolog, menyarankan agar orangtua memantau tanda-tanda pubertas pada anak.
"Orangtua sebaiknya membekali diri dengan informasi sehingga bisa memberi penjelasan yang benar pada anak seputar masalah pubertas. Jangan malah menakut-nakuti atau menutupi karena merasa tabu berbicara mengenai seks pada anak," katanya.

Masa remaja


Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka.
Perkembangan fisik
Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar pituitari pada saat ini berakibat dalam sekresi hormon yang meningkat, dengan efek fisiologis yang tersebar luas. Hormon pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa tubuh mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam sekitar dua tahun. Dorongan pertumbuhan terjadi lebih awal pada pria daripada wanita, juga menandakan bahwa wanita lebih dahulu matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada pria ditandai oleh produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini adalah androgen pada pria dan estrogen pada wanita, zat-zat yang juga dihubungkan dengan penampilan ciri-ciri seksual sekunder: rambut wajah, tubuh, dan kelamin dan suara yang mendalam pada pria; rambut tubuh dan kelamin, pembesaran payudara, dan pinggul lebih lebar pada wanita. Perubahan fisik dapat berhubungan dengan penyesuaian psikologis; beberapa studi menganjurkan bahwa individu yang menjadi dewasa di usia dini lebih baik dalam menyesuaikan diri daripada rekan-rekan mereka yang menjadi dewasa lebih lambat.
Perkembangan intelektual
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap. Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal tahap pikiran formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan logika pengurangan/deduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini terjadi di antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait mereka. Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menunjukkan bahwa kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari proses belajar dan pendidikan yang terkumpul.
Perkembangan seksual
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an, aktivitas seksual telah meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan bahwa hampir 50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19 melaporkan telah melakukan hubungan seks. Terlepas dari keterlibatan mereka dalam aktivitas seksual, beberapa remaja tidak tertarik pada, atau tahu tentang, metode Keluarga Berencana atau gejala-gejala Penyakit Menular Seksual (PMS). Akibatnya, angka kelahiran tidak sah dan timbulnya penyakit kelamin kian meningkat.
Perkembangan emosional
Psikolog Amerika G. Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Psikolog Amerika kelahiran Jerman Erik Erikson memandang perkembangan sebagai proses psikososial yang terjadi seumur hidup.
Tugas psikososial remaja adalah untuk tumbuh dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak tergantung, yang identitasnya memungkinkan orang tersebut berhubungan dengan lainnya dalam gaya dewasa. Kehadiran problem emosional bervariasi antara setiap remaja.
sumber:kesepro

Perkembangan balita



Orang tua, pengasuh dan pendidik perlu mengetahui tahapan perkembangan anak (anak didik), apakah perkembangannya berlangsung normal atau ada penyimpangan. Bilamana pendidik mencurigai anak didiknya mengalami penyimpangan perkembangan atau terlambat berkembang dibandingkan dengan usianya maka dapat memberitahu orang tua agar segera memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan sehingga dapat ditanggulangi secara dini.




Beberapa hal yang perlu diketahui tentang proses tumbuh kembang anak yaitu proses pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan. Secara umum ciri-ciri tumbuh kembang anak adalah:
Pertumbuhan dan perkembangan terjadi bersamaan dan berkorelasi. Misalnya: pertumbuhan otak dan serabut syaraf anak akan disertai perubahan fungsi yaitu perkembangan intelegensianya.
Perkembangan mempunyai pola yang teratur dan berurutan. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan tahap selanjutnya. Misalnya: sebelum anak bisa berjalan, ia harus bisa berdiri dahulu.
Perkembangan fungsi organ tubuh mempunyai pola yang tetap yaitu: perkembangan lebih dahulu terjadi pada daerah kepala kemudian menuju kearah bawah (kaudal), perkembangan terjadi pada kemampuan gerak kasar terlebih dahulu, kemudian diikuti kemampuan gerak halus.
Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Kematangan merupakan proses dari dalam (intrinsik) yang terjadi dengan sendirinya sesuai bakat dan potensi anak. Sedangkan proses belajar akan mengasah kemampuan anak sehingga anak memiliki kemampuan menggunakan sumber dan potensi yang diwariskan pada anak.
Perkembangan dapat diramalkan. Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak dari tahapan umum ketahapan spesifik yang terjadi secara teratur dan berkesinambungan. Dengan demikian tahapan perkembangan seorang anak dapat diramalkan.



Tahapan perkembangan anak yang berusia 0-72 bulan sebagai berikut:



Usia 0-3 bulan:
Mengangkat kepala setinggi 45°
Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah
Melihat dan menatap wajah anda
Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Suka tertawa keras
Bereaksi terkejut terhadap suara keras
Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum.
Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak



Usia 3-6 bulan:
Berbalik dari telungkup ke telentang
Mengangkat kepala setinggi 90°
Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
Menggenggam pensil
Meraih benda yang ada dalam jangkauannya
Memegang tangannya sendiri
Berusaha memperluas pandangan
Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain sendiri



Usia 6-9 bulan:
Duduk sendiri (dalam sikap bersila)
Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
Merangkak dan meraih mainan atau mendekati seseorang
Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
Memungut dua benda, masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang bersamaan
Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
Bersuara tanpa arti seperti: mamama, bababa, dadada, tatata
Mencari mainan/benda yang dijatuhkan
Bermain tepuk tangan/cilukba
Bergembira dengan melempar benda
Makan kue sendiri



Usia 9-12 bulan:
Mengangkat badannya ke posisi berdiri
Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi
Dapat berjalan dengan dituntun
Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan
Mengenggam erat pensil
Memasukkan benda ke mulut
Mengulang menirukan bunyi yang didengar
Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja
Bereaksi terhadap suara bisikan (perlahan)
Senang diajak bermain "CILUK BA"
Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal



Usia 12-18 bulan:
Berdiri sendiri tanpa berpegangan
Membungkuk untuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
Berjalan mundur 5 langkah
Memanggil ayah dengan kata "papa", memanggil ibu dengan kata "mama".
Menumpuk dua buah kubus
Memasukkan kubus di kotak
Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu
Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing



Usia 18-24 bulan:
Berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik
Berjalan tanpa terhuyung-huyung
Bertepuk tangan, melambai-lambai
Menumpuk empat buah kubus
Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
Menggelindingkan bola kearah sasaran
Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
Memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri



Usia 24-36 bulan:
Jalan menaiki tangga sendiri
Dapat bermain dan menendang bola kecil
Mencoret-coret pensil pada kertas
Bicara dengan baik, menggunakan dua kata
Dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama dua benda atau lebih
Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu membawa suatu benda jika diminta
Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
Melepas pakaiannya sendiri



Usia 36-48 bulan:
Berdiri pada satu kaki selama 2 detik
Melompat dengan kedua kaki diangkat
Mengayuh sepeda roda tiga
Menggambar garis lurus
Menumpuk 8 buah kubus
Mengenal 2-4 warna
Menyebut nama, umur, tempat.
Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan
Mendengarkan cerita
Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
Bermain bersama ternan, mengikuti aturan permainan
Mengenakan sepatu sendiri
Mengenakan celana panjang, kemeja, baju



Usia 48-60 bulan:
Berdiri pada satu kaki selama 6 detik
Melompat dengan kedua kaki diangkat
Mengayuh sepeda roda tiga
Menggambar garis lurus
Menumpuk 8 buah kubus
Mengenal 2-4 warna
Menyebut nama, Usia, tempat
Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan
Mendengarkan cerita
Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
Mengenakan sepatu sendiri
Mengenakan celana panjang, kemeja, baju



Usia 60-72 bulan:
Berjalan lurus
Berdiri dengan satu kaki selama 11 detik
Menggambar 6 bagian tubuh, menggambar orang lengkap
Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
Menggambar segi empat
Mengerti arti lawan kata
Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih
Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya
Mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10
Mengenal warna-warni
Mengungkapkan simpati
Mengikuti aturan permainan
Berpakaian sendiri tanpa dibantu